Selasa, 31 Mei 2016

Tuhan Orang Kristen Mati? Memang Benar, Tapi Hebatnya Dia Bangkit Dari Kematian Untuk Orang-Orang Yang Percaya Kepada-Nya

Salam dan Damai Sejahtera dari Yesus Kristus Menyertai kita semua..



Sebagai orang-orang percaya yang telah diselamatkan, sejujurnya bukanlah hal yang mudah menjadi seorang Kristen yang benar-benar bertumbuh dan berakar didalam Tuhan kita Yesus Kristus. Kita yang berada di zaman modern yang serba canggih dengan teknologi, SDA, SDM, yang sebenarnya semuanya sedang menuju kepada kehancuran. Salah satunya kecanggihan teknologi yang sudah berkembang diseluruh dunia. Dalam waktu yang singkat semua orang dapat membaca dan melihat berita mengenai kejadian/peristiwa yang ada diseluruh dunia.

Beberapa hari yang lalu saya mulai berfikir apakah yang sebenarnya terjadi di dunia saat ini, apakah dunia semakin baik atau semakin sesat dan saling menghancurkan?
Secara fisik umat manusia memang tidak saling menghancurkan seperti yang terjadi di abad-abad sebelumnya. Tetapi secara tidak sadar sebenarnya umat manusia sedang dalam kehancuran yang melawan jiwa dan kepercayaan terhadap agamanya masing-masing.
Jika kita sering membaca atau mencari informasi yang ada di internet, maka kita tahu bahwa sebenarnya keadaan dunia ini sedang dalam ruang lingkup penyesatan yang terjadi dimana-mana.


     Kemarin ketika saya sedang melihat-lihat grup yang ada di facebook, begitu banyak grup kumpulan orang-orang percaya yang suka membagikan renungan, kesaksian hidup, dll. Namun ada beberapa orang khususnya yang membagikan sesuatu yang berlawanan dengan Firman Tuhan. Salah satunya ungkapan yang membuat saya penasaran ialah "TUHAN ORANG KRISTEN KOK MATI, EMANGNYA TUHAN BISA MATI?". Ada beberapa jawaban orang-orang percaya yang menjelaskan kepada mereka kenapa Tuhan harus mati diatas kayu salib, yaitu untuk menyelamatkan semua umat manusia yang percaya. Itu adalah salah satu jenis penyesatan yang dikerjakan iblis melalui orang-orang yang tidak percaya.
     Banyak orang yang tidak mengerti akan Tujuan Allah dalam mengambil rupa seorang hamba khususnya mereka orang-orang yang tidak percaya. Filipi 2:7
Dalam konteks BIS (1985) Filipi 2:7"Sebaliknya, Ia melepaskan semuanya lalu menjadi sama seperti seorang hamba. Ia menjadi seperti manusia, dan nampak hidup seperti manusia."
     Dalam sebuah ilustrasi, Allah di gambarkan seperti laut, dan kedatangan-Nya dalam rupa seorang hamba(Yesus Kristus) seperti gelombang air laut terbesar yang pernah terjadi sejak dunia dijadikan dan gelombang terbesar itu ditujukan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya.


     Tuhan orang Kristen memang mati dan terlihat bodoh oleh semua umat manusia. Namun jangan pernah lupa bahwa setelah kematian-Nya, Ia telah bangkit pada hari ketiga untuk memberi pengharapan bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya. Sehingga orang-orang percaya yang dikalahkan oleh dosa, dimenangkan-Nya dalam kebangkitan-Nya. Karena Yesus sudah mengatakan hal itu sebelumnya yang terdapat didalam Yohanes 8:34-36 "Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka"


Allah itu MahaAdil, manusia hanya menjalankan sebagian kecil keadilan-Nya. Manusia masih bisa disogok dengan uang dan jaminan lainnya. Namun Allah tidak demikian, siapapun yang bersalah harus dijatuhi hukuman, jadi segala perbuatan baik tidak ada artinya ketika kita telah berbuat satu dosa saja, karena satu dosa saja sudah mencemari semuanya. Yakobus 2:10

Didalam Roma 14:9 berbunyi :
"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."


Sebagai orang-orang percaya kita diwajibkan untuk tetap teguh berpegang pada kebenaran Firman Tuhan agar tidak terhasut/terbawa arus oleh ajaran nabi-nabi palsu yang secara tidak sadar sebenarnya berada dalam lingkungan sekitar kita. Teguhkan Iman kita didalam Tuhan Yesus Kristus dan pimpinan daripada Roh Kudus agar kita tidak terbawa arus yang sedang dikerjakan iblis melalui kaki tangannya.




Semoga bermanfaat...
TuhanYesus Memberkati...

Rabu, 18 Mei 2016

Memahami Karunia Karunia Roh Kudus

 Salam Sejahtera dan Damai Sejahtera Yesus Kristus, Tuhan kita Menyertai kita semua


Roh Kudus = Roh Allah = Roh Kebenaran
Allah itu Kudus, benar, dan tidak bercacat.


Roh Kudus adalah penghibur satu-satunya orang-orang percaya yang memimpin kepada kebenaran. Yohanes 14:16-17,26


Roma 8:14
"Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah."
     Apakah orang-orang percaya identik dengan Karunia Roh Kudus? Tentu, karena jika kita telah disebut anak-anak Allah, maka Roh Kudus yang telah mengambil alih atas hidup kita. Tetapi karunia-karunia Roh Kudus diberikan kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. 1 Korintus 12:11
     Ada orang yang mungkin akan dikaruniakan Roh untuk berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, Iman, menyembuhkan, mengadakan mujizat, bernubuat, membedakan bermacam-macam roh, berkata-kata dengan bahasa roh, dan menafsirkan bahasa roh itu. Tapi semua itu dikaruniakan kepada tiap-tiap orang untuk membangun dan kepentingan bersama.


     Seseorang pernah berkata kepada saya " kok ada orang yang dapat memberikan Karunia berbahasa Roh dan menyembuhkan orang sakit, saat ditumpangkan tangannya.?" Itu hal yang wajar jika dapat menyembuhkan, karena doa orang benar besar kuasanya dan memang hidupnya sudah lebih dulu dipimpin oleh Roh Kudus. Yakobus 5:16 . Namun untuk memberikan karunia berbahasa Roh bukan tugas seorang manusia. Tugas orang-orang percaya hanya menggunakan karunia yang Tuhan berikan untuk membangun. Tapi kita juga tidak berhak untuk menghakimi mereka yang berlaku demikian, yang terpenting ialah semua harus berlangsung sopan dan teratur. Mungkin inilah yang menjadi alasan sesama orang kristen saling mendustai. Bisa berbahasa Roh, tapi hidupnya lebih banyak kepada keinginan duniawi(Mat. 7:16,20) dan aktivitas kesehariannya seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Bahkan mengaku mengenal Allah, tapi dengan perbuatannya telah menyangkal Dia. Titus 1:16


     Manusia memang tidak bisa lepas dari kesalahan(dosa)/tidak sempurna, tapi manusia telah lepas dari ikatannya. Suatu hari mungkin kita akan berbuat dosa, baik dosa yang ditimbulkan dari dalam pikiran, perilaku, perkataan, dll. Itu hal yang wajar saja dialami oleh semua orang percaya. Namun ada perbedaan antara orang-orang percaya yang dipenuh Roh Kuds dengan yang tidak. Orang-orang percaya yang telah dipenuhi Roh Kudus, ketika menyadari ia telah berbuat dosa, saat itu juga ia meminta ampun dan bertobat.
     Sedangkan orang-orang percaya yang tidak dipenuhi Roh Kudus, meskipun ia telah berbuat dosa, ia tetap melakukannya dan merasa tidak bersalah dan yang paling penting harus diketahui ialah tidak ada teguran dalam hati orang tersebut. Pertanyaannya, apakah kita bisa tahu isi hati seseorang? Memang tidak, tapi teguran Roh Kudus mengubah cara hidup orang itu. Jadi dari cara hidupnya kita tahu orang tersebut dipenuhi Roh Kudus atau sebaliknya.


     Orang-orang percaya dilimpahi rupa-rupa karunia Roh untuk saling membangun, melengkapi, dan untuk kepentingan bersama.
Matius 7:7-8
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.




Semoga bermanfaat dan Memberkati...

Minggu, 15 Mei 2016

Memahami Dengan Benar Jangan Berdusta Yang Tuhan Tetapkan

Salam Sejahtera bagi kita semua dalam Yesus Kristus Tuhan kita.
 
Banyak orang bertanya "Kenapa kok hamba Tuhan biasa mengatakan hal yang minyinggung perasaan orang lain?"
kadang saya sendiri bertanya demikian. Secara logika manusiawi memang terlihat salah, tapi marilah kita pahami lebih dalam lagi arti Firman Tuhan yang mengatakan "Jangan Berdusta tentang sesamamu" 


      Rasul Paulus mengingatkan kita didalam suratnya kepada jemaat dikorintus tentang Rupa-rupa Karunia yang diberikan kepada setiap orang percaya secara khusus( 1Kor. 12:11) dan hanya digunakan untuk membangun. 1Kor. 14:26 , Baik itu karunia untuk bermazmur, karunia untuk mengajar, menyatakan rahasia Allah, berbahasa roh, menafsirkan bahasa roh, bernubuat, dll. Segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur. Jika karunia Roh digunakan tapi tidak membangun, lebih baik diam saja. Karena Karunia-Karunia Roh digunakan untuk membangun, 1Kor. 14:12,26,28
Segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur, baik itu bahasa roh, penafsiran bahasa roh, bernubuat, dll.


     Sekarang ini banyak sekali saudara seiman kita yang saling memecahbelahkan ataupun saling menghancurkan. Di dalam 1Kor. 11:19 juga tertulis "Sebab diantara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah diantara kamu yang akan tahan uji." Jadi tidak perlu heran bila ada banyak orang-orang percaya saling mendustai, menghakimi, mencela, dan memecahbelahkan. Semua ini memang harus terjadi karena iblis semakin hari semakin giat untuk menipu dan mengelabui orang-orang percaya. Jadi jangan sampai kita mendengarkan suara setan dan memberi diri untuk kembali kepada perhambaan dosa lagi. 1 Petrus 5:8


     Tuhan sendiri berfirman "Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu." Keluaran 20:!6
Didalam menyampaikan Firman Tuhan dan mengabarkan Injil pasti mempunyai etika yang harus dterapkan. Negara Indonesia saja jika sudah membeli sekian luas tanah yang boleh digunakan hanya luas tanah yang sudah dibeli, kalau menggunakan tanah lebih dari batas tanah yang sudah dibeli, maka akan dikenakan sanksi.
     Demikian juga etika dalam menyampaikan Firman Tuhan dan mengabarkan Injil, mungkin mengambil contoh/ilustrasi untuk mempermudah setiap orang yang mendengarkan itu baik, supaya dapat dimengerti akan apa yang disampaikan. Dalam menyampaikan Firman Tuhan jangan pernah menyebut organisasi, itu adalah etika yang harus diterapkan, apalagi jika sesama orang-orang percaya. Tapi bukan berarti bisa seenaknya menyampaikan Firman Tuhan tanpa memahami etika dalam menyampaikannya. Jika seorang pemberita Injil mengambil contoh dari kesalahan hidup seseorang, itu menjadi sebuah kesaksian, tapi jika pemberitaannya didengarkan oleh orang tersebut dan pemberita Injil ini mengucapkan kata-kata yang sama secara berulang-ulang. Bukankah itu sama dengan menghakimi dan menimbulkan syak dalam hati orang tersebut?


Syak yang berarti curiga diambil dari Kamus Global dan KBBI


     Firman Tuhan mengatakan jangan menimbulkan syak dalam hati orang lain, baik itu saudara seiman maupun bukan. 1 Korintus 10:32
     Jika seorang pemberita Injil telah menimbulkan syak dalam hati orang lain, maka ia telah menjadi batu sandungan bagi saudara seimannya. Sedangkan Firman Tuhan mengingatkan kita agar tidak menjadi batu sandungan. Seperti ada teman saya berkata demikian "dia itu seorang hamba Tuhan, tapi kerjaannya nyinggung orang melulu, jangan-jangan hidupnya sendiri belum benar."
      Lalu saya berfikir kembali kata-katanya ternyata ada benarnya juga. Tapi dari sisi pandang yang berbeda, hamba Tuhan ini benar, Hanya saja tutur kata dan cara penyampaiannya yang keliru.
Dalam Yohanes 15:18 Tuhan Yesus mengatakan "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu." Hal yang wajar bila banyak orang membenci kita, karena Tuhan Yesus sudah mengatakannya terlebih dahulu kepada murid-murid-Nya saat itu, demikian juga untuk kita saat ini. Tetapi Firman itu khusus untuk mereka yang tidak mengenal kebenaran.

Lalu kenapa ada sesama orang percaya yang saling membenci?
     Itu karena perkataan, perilaku, dan cara hidup seseorang yang menimbulkan syak dalam hati saudara seimannya.


Marilah kita memahami dengan benar Kebenaran Firman Tuhan
dengan bantuan Roh Kudus, agar apa yang kita katakan menjadi berkat dan membangun
bukan untuk menimbulkan perpecahan ataupun pertengkatan



Semoga Bermanfaat dan Memberkati O:)